Translate

Jumat, 20 Juni 2014

Kepemimpinan



PMR RELAWAN MASA DEPAN (Materi Kepemimpinan)
Pendahuluan

Coba tanyakan pada diri sendiri :
a. Dalam situasi apa yang membuat kita tidak percaya diri untuk menjadi seorang pemimpin ?
b. Bagaimana agar menjadi pemimpin yang baik di PMI?
c. Apa manfaat kita menjadi seorang pemimpin ?

Namun perlu teman-teman ingat !!!

“Setiap orang itu unik, masing-masing pasti punya kelebihan dan kekurangan”.
“Pemimpin adalah seseorang yang dapat memberikan pengaruh dan motivasi kepada diri sendiri maupun orang lain”.

Memimpin adalah usaha untuk memotivasi dan mengubah potensi yang ada menjadi realitas”.

Tipe Kepemimpinan

1. Kepemimpinan Positif
Pemimpin menganggap bahwa manusia pada hakekatnya bersedia untuk melakukan tugas dengan baik asal diberi kesempatan dan dorongan yang cukup.

2. Kepemimpinan Negatif
Pemimpin menganggap bahwa manusia harus dipaksa untuk mau bekerja dan menjadi produktif.

3. Kepemimpinan Otoriter
Pemimpin memusatkan kekuasaan dan keputusan.

4. Kepemimpinan Partisipatif
Pemimpin mendelegasikan wewenang kepada bawahan.

5. Kepemimpinan yang Lepas
Pemimpin bergantung sepenuhnya pada kelompok yang dipimpinnya.

Keterampian dalam Kepemimpinan

1. Keterampilan teknis
Kemampuan untuk mengerjakan aktivitas tertentu.

2. Keterampilan mengelola manusia
Kemampuan untuk bekerja dengan orang lain secara efektif dan membangun kerjasama yang baik dalam kelompok yang dipimpinnya.

3. Keterampilan konseptual
Kemampuan untuk melihat usaha sebagai suatu keseluruhan terpadu.

Faktor yang mempengaruhi Gaya Kepemimpinan

1. Kharisma pribadi pemimpin
Intelegensia
Emosi yang stabil
Mempunyai motivasi dari dalam

2. Orang yang dipimpin
Tingkat kreativitas, inisiatif dan dinamisme dalam kelompok mempengaruhi gaya kepemimpinan yang diterapkan.

3. Situasi / Lingkungan
Tiap perubahan situasi membutuhkan perubahan dalam gaya kepemimpinan. Ini juga berarti bahwa seorang pemimpin harus fleksibel serta mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan keadaan.

Fungsi Pemimpin Kelompok

1. berinisiatif
a. megajukan tugas dan tujuan
b. mengemukakan masalah yang timbul dalam kelompok
c. menyarankan cara atau ide untuk menyelesaikan atau memecahkan masalah (pemecahan masalah)
2. mencari informasi
a. Meminta fakta atau keterangan benar yang ada kaitannya dengan tugas kelompok.
b. Meminta penjelasan dari pihak lain seandainya diperlukan oleh kelompok
c. Mengajukan saran yang bersifat membangun dan positif
3. memberi informasi
a. Menambah fakta
b. Menambah penjelasan yang masih diperlukan
c. Mengemukakan pendapat secara rasional
d. Memberikan contoh teladan berdasarkan pengalamannya.
4. mengatur, mengarahkan
a. Menafsirkan atau mengembangka ide yang dicetuskan
b. Memperjelas hal-hal yang kabur
c. Menjelaskan istilah yang digunakan
d. Merinci masalah yang ada
5. menyimpulkan
a. Mengumpulkan pendapat yang saling terkait
b. Menyimpulkan saran setelah didiskusikan dengan kelompok
c. Mengajukan kepada kelompok konsep keputusan untuk disetujui atau ditolak
6. membantu, mendukung
a. Menciptakan suasana persahabatan, kesetiakawanan, saling pengertian, saling memberi dan menerima
b. Menghargai setiap anggota dan pendapatnya
7. menjaga saluran komunikasi
a. Menggalang partisipasi anggota kelompok
b. Menyelelaraskan pandangan yang berbeda dan menengahi pertikaian yang ada
c. Mengusahakan adanya kompromi yang sehat dan positif

Apa yang harus teman-teman lakukan sebagai pemimpin dalam PMR ?
a. Anggota PMR Mula : memberikan contoh perilaku hidup sehat kepada teman sebaya (peer leader).
b. Anggota PMR Madya : memberikan motivasi atau dukungan untuk melakukan perubahan perilaku hidup sehat kepada teman sebaya (peer support).
c. Anggota PMR Wira : menjadi pendidik tenaga sebaya perilaku hidup sehat (peer educator).

Menyampaikan Pesan

Diskusi, berbicara bahkan pada saat saling memandang atau lainnya sebenarnya apa yang kita lakukan tersebut adalah mencoba menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Proses penyampaian inilah yang disebut dengan komunikasi.

Proses Komunikasi :
Satu arah
Dua arah

Cara berkomunikasi, dibagi menjadi :
a. Verbal, komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan bahasa lisan atau tulisan.
b. Non Verbal, komunikasi yang dilakukan dengan bahasa gerak tubuh, bahasa isarat maupun ekspresi wajah.

Unsur-unsur yang harus ada dalam komunikasi adalah :
a. Komunikator (pengirim pesan)
b. Pesan
c. Media / saluran
d. Komunikan (penerima pesan)
e. Umpan balik (feedback)

Hal-hal yang mendukung komunikasi adalah :
a. kenali diri sendiri
b. kenali orang lain
c. mau mendengarkan
d. memberi pernyataan yang jelas
e. memberi umpan balik
f. mau membuka diri.

Hal-hal yang menghambat komunikasi adalah :
a. egois
b. pemarah
c. hubungan yang tidak serasi antar pengirim dan penerima
d. pengalaman lampau yang tidak baik
e. lingkungan yang buruk
f. membeda-bedakan status sosial
g. permusuhan
h. kharisma
i. stereotip
j. bela diri

Kerjasama
Adalah bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama.

Unsur-unsur Kerjasama
1. adanya tujuan yang sudah ditetapkan bersama
2. ada pengaturan dan pembagian tugas yang jelas
3. ada koordinasi
4. kesediaan bekerja sambil memperhatikan dan menolong teman lainnya
5. ada manfaat yang dirasakan semua pihak/orang yang terlibat.

Manfaat dari kerjasama adalah :
a. Tugas dapat diselesaikan dengan waktu yang lebih cepat.
b. Pekerjaan yang berat menjadi ringan.
c. Bisa lebih akrab dengan teman-teman.

Faktor pendukung kerjasama adalah :
a. Masing-masing pihak menghargai kelebihan dan kekurangan masing-masing
b. Sama-sama paham tujuan kerjasama.
c. Terbuka.
d. Ada yang mau jadi koordinator.

Faktor yang menghambat kerjasama adalah :
a. Tidak bertanggung jawab.
b. Egois (mau menang sendiri).
c. Curiga atau suka mencurigai.
d. Tidak bisa membedakan antara kerjasama dan sama-sama kerja.

Kelompok adalah kumpulan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi kearah tujuan bersama.
Motivasi adalah sesuatu yang mendorong kita untuk mau berbuat dan berusaha.

TRI BAKTI PMR

1. Meningkatkan Keterampilan Hidup Sehat.
Ingin jadi remaja yang berkarakter bersih dan sehat ? benar banget kalau teman-teman milih gabung di PMR. Karena di PMR kita belajar tentang pertolongan pertama, remaja sehat peduli sesama, kesehatan remaja, ayo siaga bencana dan donor darah sukarela.

2. Berkarya dan Berbakti di Masyarakat.
Karena kita mahluk sosial, maka kehidupan kita gak pernah lepas dengan orang lain. Udah tahukah kalau membantu sesame itu penting ?. dan yang lebih penting, membantu sesama itu menyenangkan lho. Ngga salah lagi kalau teman-teman gabung di PMR, karena disini memang tempat berkumpulnya remaja yang peduli, kreatif dan bersahabat.

3. Mempererat Persahabatan Nasional dan Internasional.
Pengen punya banyak temen ? dengan gabung di PMR, kita akan belajar bagaimana menjalin persahabatan dengan orang lain.

Oleh : G. Hartanto Alf.
SUMBER MATERI :
Buku “PMR Relawan Masa Depan Materi Kepemimpinan Palang Merah Remaja” terbitan Markas Besar PMI tahun 2008.
Buku “MATERI PENDIDIKAN PMR WIRA” terbitan Markas Besar PMI tahun 1991.

Pertolongan Pertama

PERTOLONGAN PERTAMA

Kamu pasti udah tau kan kalo kecelakaan dan musibah bisa datang kapan saja, dimana saja dan menimpa siapa aja. Dalam setiap kejadian itu pastilah ada penderita cedera baik yang mengalami luka berat maupun luka ringan dan membutuhkan Pertolongan Pertama yang cepat dan tepat.
Pertolongan Pertama yaitu pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar.

Tentang Medis Dasar...!
Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat dimiliki oleh awam atau orang awam yang terlatih secara khusus. Batasannya adalah sesuai dengan sertifikat yang dimiliki oleh Pelaku Pertolongan Pertama

Ini dia yang disebut PENOLONG PERTAMA
Penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian, yang memiliki kemampuan dan terlatih dalam penanganan medis dasar.

Tujuan Pertolongan Pertama:
1. Menyelamatkan jiwa penderita
2. Mencegah cacat
3. Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan

Dasar Hukum
Seorang petugas Pertolongan Pertama ada aturan undang-undangannya:
a. Memberikan Pertolongan :
Pasal 531 K U H P
Barang Siapa Menyaksikan Sendiri ada orang dalam keadaan bahaya maut, lalai memberikan atau mengadakan pertolongan kepadanya sipenderita sedang pertolongan itu dapat diberikannya atau diadakannya dengan tidak akan menguatirkan, bahwa ia sendiri atau orang lain akan kena bahaya dihukum kurungan selama-lamanya tiga bulan atau denda sebanyakbanyaknya
Rp 4.500,- Jika orang yang perlu ditolong itu mati diancam dengan sangsi KUHP 45, 165, 187, 304 s, 478, 525, 566.
b. Kerahasiaan :
Pasal 322 K U H P
1.   Barang siapa dengan sengaja membuka suatu rahasia yang wajib menyimpannya oleh karena jabatan aau pekerjaannya baik yang sekarang maupun yang dahulu dipidana dengan pidana penjara selamalamanya 9 bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 9.000,-
2.   Jika kejahatan itu dilakukan yang tertentu, maka perbuatan itu hanya dapat dituntut atas pengaduan orang lain.
PENTING!
Penolong juga perlu minta izin sebelum menolong


Persetujuan Tindakan Pertolongan
Ada dua bentuk persetujuan atau ijin bagi penolong untuk melakukan
tindakan:
A.    Persetujuan yang dianggap diberikan atau tersirat
Adalah persetujuan yang umum diberikan dalam keadaan penderita sadar atau normal.
B.    Persetujuan yang dinyatakan
Adalah persetujuan yang dinyatakan secara lisan atau secara tertulis oleh penderita itu sendiri.

Seorang Penolong Pertama mempunyai KEWAJIBAN sebagai
berikut:
1.     Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang disekitarnya.
2.     Menjangkau penderita,
3.     Mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa,
4.     Meminta bantuan / rujukan,
5.     Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat sesuai keadaan penderita,
6.     Membantu penolong yang lain,
7.     Menjaga kerahasiaan medis penderita,
8.     Melakukan komunikasi dengan petugas lain yang terlibat,
9.     Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi / dirujuk ke fasilitas kesehatan.


Kualifikasi Penolong Pertama :
1.     Jujur dan bertanggungjawab,
2.     Profesional,
3.     Mempunyai kematangan emosi,
4.     Mampu bersosialisasi,
5.     Kemampuan nyata terukur sesuai sertifikasi,
6.     Mempunyai kondisi fisik baik,
7.     Mempunyai rasa bangga.

ALAT PELINDUNG DIRI ( APD )
 
Sebagai pelaku PP, kita juga harus mengutamakan keselamatan diri sendiri. Jadi, kita memerlukan Alat Perlindungan Diri (APD).
APD itu adalah alat yang digunakan agar kita tidak tertular penyakit. Alat perlindungan diri tidak perlu mahal.
Contohnya :
- Sarung tangan lateks                           - Masker penolong
- Kacamata pelindung                            - Helm pelindung kepala.
Kamu Harus Tau!
Darah dan semua cairan tubuh bisa menularkan penyakit...!
Selain APD, dalam melakukan PP kita juga memerlukan beberapa peralatan.
Misalnya :
1.   Penutup luka
-  Kasa steril                                      - Bantalan kasa
2.   Pembalut Luka
-  Pembalut segitiga / Mitela               - Pembalut rekat / plester
3.   Cairan anti septik
- Alkohol 70%                       - Povidone iodine 10%                          - Betadine                     - Rivanol
4.   Cairan pencuci mata
5.   Peralatan stabilisasi
-  Bidai papan                       - Tas P3K                      - Thermometer               - Stetoskop                   - Gunting
-  Sphygmomamometer        - Pinset                         - Senter                           - Kapas                         - Slimut
-  Cattumbad                         - Peniti                          - Tandu darurat

ANATOMI DAN FAAL DASAR

Dalam melakukan Pertolongan Pertama (PP), Kita juga harus tahu apa itu Anatomi dan Faal Dasar.
Anatomi adalah ilmu urai tubuh. Yaitu ilmu yang mempelajari susunan dan bentuk tubuh.
ilmu faal yaitu ilmu yang mempelajari fungsi bagian dari alat atau jaringan tubuh disebut Fisiologi.

POSISI ANATOMIS
Adalah posisi dimana tubuh kita berdiri tegak, kedua lengan di samping tubuh, telapak tangan menghadap ke depan.
Berdasarkan posisi anatomis ini dikenal ada tiga bidang khayal yang membagi tubuh menjadi dua bagian, yaitu:
1. Bidang Medial
Bidang khayal yang membagi tubuh menjadi dua, yaitu kiri dan kanan
2. Bidang Frontal
Bidang khayal yang membagi tubuh menjadi depan (anterior) dan belakang (posterior)
3. Bidang Transversal
Bidang khayal yang membagi tubuh menjadi dua, yaitu atas ( s u p e r i o r ) dan bawah (inferior).

BAGIAN-BAGIAN TUBUH MANUSIA
Tubuh manusia dilindungi oleh kulit dan diperkuat oleh rangka. Umumnya tubuh manusia dibagi menjadi 5 bagian, yaitu :
1.      Kepala
Tengkorak, wajah dan rahang bawah
2.      Leher
3.      Batang Tubuh
Dada, perut, punggung dan panggul
4.      Anggota Gerak Atas
a.   Sendi bahu
b.   Lengan atas
c.   Siku
d.   Lengan bawah
e.   Pergelangan tangan 
f.    Tangan
5.      Anggota Gerak Bawah
a.   Sendi panggul
b.   Tungkai atas (paha)
c.   Lutut
d.   Tungkai bawah
e.   Pergelangan kaki


RONGGA TUBUH
1.   Rongga Tengkorak
Rongga ini berisi otak dan melindunginya.
2.   Rongga Tulang Belakang
Berisi bumbung syaraf atau “spinal cord” terbentuk dari rongga-rongga tulang belakang menyatu membentuk suatu kolom.
3.   Rongga Dada
Sering juga disebut rongga toraks.Dilindungi oleh tulang-tulang rusuk,berisi jantung, paru-paru, pembuluh darah besar, kerongkongan dan saluran pernapasan.
4.   Rongga Perut
Rongga ini terletak diantara rongga dada dan rongga panggul. Dalam dunia medis dikenal dengan istilah abdomen. Di dalam rongga ini terdapat berbagai organ pencernaan dan kelenjar seperti lambung, usus, limpa, hati, empedu, pancreas dan lainnya.
5.   Rongga Panggul
Rongga ini dibentuk oleh tulang – tulang panggul, berisi kandung kemih, sebagian usus besar dan organ reproduksi dalam.
 


SISTEM TUBUH
Sistem tubuh adalah susunan dari organ-organ yang mempunyai fungsi tertentu. Ada beberapa sistem pada tubuh manusia :
1.   Sistem Rangka (Kerangka/Skeleton)
-  Menopang bagian tubuh                 - Melindungi organ tubuh
-  Tempat melekat otot                          - pergerakan tubuh                    - Memberi bentuk tubuh
2.   Sistem Otot (Muskularis)
Merupakan suatu organ atau alat yang berfungsi menggerakkan tubuh
3.   Sistem Pernapasan (Respirasi)
Ada dua sistem pernapasan:
a. Pernapasan Dalam
Adalah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida yang terjadi dalam Jaringan.
b. Pernapasan Luar
Adalah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida didalam paru-paru.
4.   Sistem Peredaran Darah
Peredaran darah terdiri :
- Peredaran darah kecil :
Jantung Paru-paru (terjadi pengambilan oksigen dan pembuangan gas karbon dioksida) Jantung.
- Peredaran darah besar :
Jantung pembuluh nadi semua bagian tubuh (terjadi pemberian oksigen serta pengambilan zat sampah di kapiler) Pembuluh balik Jantung.
5.   Sistem Saraf (Nervus)
Organ yang berfungsi untuk melakukan koordinasi dan kerjasama dengan bagian tubuh.
6.   Sistem Pencernaan (Digestif)
Saluran yang menerima makanan dari luar untuk diserap oleh tubuh dengan jalan dicerna ( proses telan, kunyah dan mencampur ) dengan bantuan enzim dan zat cair mulai mulut sampai anus.
7.   Sistem Kelenjar Buntu (Endokrin)
Kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya ( produknya ) kedalam darah dalam jaringan kelenjar tampa melalui saluran dan hasil sekresi ini disebut hormon.
8.   Sistem Kemih (Urinaria)
Proses penyaringan darah untuk menyerap zat yang digunakan tubuh yang membebaskan dari zat yang tidak digunakan.
9.   Kulit
Adalah lapisan jaringan pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh dan yang berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga-rongga, lubang masuk.
10. Panca Indera
Pancaindera adalah organ untuk menerima jenis rangsangan atau stimulus tertentu. Terdiri dari :
-  Indera Penglihatan (Mata)                - Indera Pendengaran (Telinga)                           - Indera Penciuman (Hidung)
-  Indera Pengecap (Lidah)                   - Indera Perasa/Peraba (Kulit)
11. Sistem Reproduksi
Terdiri dari Sistem reproduksi Pria dan Sistem reproduksi Wanita.


TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA
 
APA YANG HARUS KITA LAKUKAN KETIKA MENEMUKAN KORBAN?
Tindakan penilaian korban terdiri dari :
1.   Penilaian keadaan
Pada saat sampai di lokasi kejadian hal yang pertama kali harus dilakukan adalah menilai keadaan sekitar. Apakah aman atau tidak bagi dirinya. Jika ragu lebih baik minta bantuan kepada orang dewasa.

Perhatikan :
o   Bagaimana kondisi pada saat itu ?
o   Kemungkinan apa saja yang akan terjadi ?
o   Bagaimana mengatasinya ?
INGAT !
Amankan diri sendiri terlebih dahulu, keselamatan penolong nomor 1
Di lokasi
Secara umum tugas seorang penolong saat tiba di lokasi adalah:
- Memastikan keselamatan penolong, penderita, dan orang orang disekitarlokasi kejadian
- Penolong harus memperkenalkan diri, bila memungkinkan
- Menentukan keadaan umum kejadian ( mekanisme cedera )
- Mengenali dan mengatasi gangguan cedera yang mengancam nyawa
- Stabilkan penderita dan meneruskan pemantauan
- Minta bantuan bila diperlukan

Dalam melakukan tugas sebagai penolong, juga diperlukan berbagai informasi untuk menunjang penilaian. Tahukah kamu, informasi dapat kita peroleh dari:
- Kejadian itu sendiri
- Penderita (bila sadar)
- Keluarga (Saksi)
- Mekanisme kejadian
- Perubahan bentuk yang nyata ( cedera yang jelas )
- Gejala atau tanda khas suatu cedera atau penyakit.

2. Penilaian dini
Pada saat menghadapi penderita, kita perlu menentukan kondisi penderita
secara umum. Hal-hal yang ditentukan yaitu :
a. Kesan umum
Langkah ini digunakan untuk menentukan apakah penderita merupakan kasus trauma atau kasus medis. Perbedaannya adalah sebagai berikut.
-Kasus Trauma     : Kasus yang disebabkan oleh suatu ruda-paksa Mempunyai tanda-tanda yang jelas dan terlihat ada    atau teraba. Misalnya luka terbuka, memar, patah tulang da lain sebagainya
-Kasus Medis      :Kasus yang diderita seseorang tanpa ada riwayat rudapaksa.Contohnya sesak napas, pingsan.

b. Memeriksa kesadaran
Ada empat tingkatan kesadaran penderita, yaitu :
selalu ingat ASNT = AVPU

                1. Awas                          = Alert
2. Suara                          = Voice
3. Nyeri                           = Pain
4. Tidak Respon            = Un Respon


c. Memastikan jalan napas terbuka dengan baik
Jika penderita tidak respon gunakan teknik angkat dagu dan tekan dahi.
d. Untuk menilai pernapasan
Setelah jalan napas berjalan dengan baik maka penolong harus menilai pernapasan penderita dengan cara :
L                        = Lihat
D                        = Dengar
R                        = Rasakan
e. Menilai denyut nadi
Sebelum melakukannya, kita lihat dulu kondisi korban apakah sadar atau tidak. Jika sadar, cara yang digunakan adalah dengan meraba nadi pergelangan tangan (radial). Sedangkan bagi korban yang tidak sadar, nadi yang diperiksa adalah di bagian leher (Carotis)
f. Hubungi Bantuan
Usahakan untuk segera minta bantuan rujukan. Kita bisa meminta bantuan kepada orang lain atau melakukannya sendiri. Misalnya dengan telepon.



3. Pemeriksaan Fisik
Tindakan ini melibatkan penglihatan, perabaan dan pendengaran.
Tanda apa saja yang perlu kita temukan saat melakukan pemeriksaan fisik???
1. Apakah ada Perubahan bentuk pada bagian tubuh si korban?
2. Apakah ada Luka terbuka (terlihat jelas) pada tubuh korban?
3. Apakah korban merasakan Nyeri saat bagian tubuhnya kita raba atau tekan?
4. Apakah ada Bengkak pada tubuh korban?
Agar lebih mudah mengingatnya, kita menyebut tanda-tanda tersebut dengan istilah PLNB.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut kondisi korban, perlu dilakukan pemeriksaan yang lebih lengkap dari ujung kepala sampai ujung kaki.
1. Kepala
- Telinga,Hidung,Mata,Mulut
2. Leher
3. Dada
4. Perut
5. Punggung
6. Panggul
7. Anggota gerak atas dan bawah.
PENTING!
Pada pemeriksaan anggota gerak selain PLNB juga lakukan pemeriksaan gerakan sensasi dan sirkulasi.

4. PEMERIKSAAN DENYUT NADI
Setiap kali jantung berdenyut maka pembuluh nadi akan melebar dan berkonstraksi saat darah melaluinya . Nadi adalah gelombang tekanan yang dihasilkan oleh denyut jantung

Denyut nadi dapat diperiksa di bagian :
- Leher (Pembuluh nadi leher/ Arteri karotis )
- Lengan atas (Pembuluh nadi lengan atas/Arteri brakialis)
- Pergelangan tangan (Pembuluh nadi pergelangan tangan/A. radialis)
- Lipat paha (Pembuluh nadi lipat paha/ A.femoralis)
Cara memeriksa nadi:
- Pasien berbaring atau duduk dengan tenang
- Raba nadi yang akan diperiksa dengan telunjuk dan jari tengah
- Tekan sedikit sampai nadi teraba , lalu mulai menghitung sambil melihat penunjuk detik pada jam .
- Bila denyut nadi teratur, nadi diperiksa selama 15 detik dan hasilnyadikalikan 4 untuk mendapatkan denyut nadi permenit.
- Bila denyut nadi tidak teratur, harus diukur selama 60 detik
- Laporkan juga teratur atau tidak, kuat atau lemah denyut nadi penderita
Denyut Nadi
Bayi : 120 – 150 X/menit
Anak : 80 – 150 X/menit
Dewasa : 60 – 90 X/menit

5. PEMERIKSAAN PERNAPASAN
Pada penderita sadar jangan sampai penderita mengetahui bahwa frekwensi pernapasannya sedang dihitung. Genggam tangan penderita lalu letakkan diatas diatas dada atau perut penderita, lalu amati gerakkan naik turunnya.
Satu pernapasan adalah satu kali menghirup napas dan satu kali mengeluarkan napas (satu kali gerakan naik dan turun). Pernapasan dihitung selama 30 detik, lalu dikalikan 2 untuk mendapatakan frekuesi pernapasan permenit.
Frekwensi Pernapasan
Bayi : 25 – 50 X/menit
Anak : 15 – 30 X/menit
Dewasa : 12 – 20 X/menit

6. PEMERIKSAAN SUHU
Pada pemeriksaan suhu tubuh cukup diperoleh data suhu relatif. Apakah ada peningkatan atau penurunan suhu yang dilakukan dengan perabaan dengan menggunakan punggung tangan pada dahi atau leher.
Kelembaban kulit juga harus dinilai (berkeringat/kering)
Warna kulit juga perlu dinilai.
Pucat                           = Dapat terjadi akibat gangguan peredaran darah
Kemerahan                   = Tekanan darah tinggi, keracunan alcohol, luka bakar, demam, penyakit infeksi
Kebiruan (sianossi)      = Kurangnya oksigen dalam darah.
Kekuningan                  = Sering merupakan tanda gangguan hati
Biru kehitaman = Tanda perdarahan bawah kulit
19
Suhu tubuh normal 37° C

RIWAYAT PENDERITA
Untuk mengetahui penyebab atau pencetus suatu kejadian, mekanisme kejadian atau perjalanan suatu penyakit maka diperlukan wawancara yang dapat dilakukan dengan penderita, keluarganya atau saksi mata. Riwat penderita ini sangat penting pada kasus medis.Untuk memudahkan, dikenal akronim KOMPAK .
K = Keluhan utama
-  Sesuatu yang sangat dikeluhkan penderita .
-  Gejala adalah hal-hal yang hanya dapat dirasakan oleh penderita misalnya nyeri, pusing.
-  Tanda adalah hal-hal yang dapat diamati oleh orang lain .
-  Saat melakukan Tanya jawab hindari jawaban YA atau TIDAK.
-  Usahakan memberikan pertanyaan terbuka .
O = Obat – obatan yang diminum
-  Tanyakan apakah penderita sedang dalam proses pengobatan.
-  Gangguan yang dialami mungkin akibat lupa minum atau menelan obat tertentu
contohnya seorang penderita kencing manis mengalami masalah kadargula derah yang tinggi karena lupa minum obat sebelum makan.
M = Makanan / Minuman terakhir
-  Hal ini dapat dijadikan dasar terjadinya kehilangan kesadaran pada penderita.
-  Selain itu data ini juga penting untuk diketahui bila ternyata penderita harus menjalai pembedahan di RS.
P = Penyakit yang diderita
-  Riwayat penyakit yang sedang diderita atau pernah diderita yang mungkin berhubungan dengan keadaan yang dialami penderita saat ini.
Contoh : asma dan jantung.
A = Alergi yang Dialami
-  Perlu dicari apakah penyebab pada penderita ini mungkin merupakan suatu bentuk alergi terhadap bahan-bahan tertentu
-  umumnya penderita atau keluarga sudah mengetahuinya dan sudah memahami mengatasi keadaan itu.
K = Kejadian
-  Kejadian yang dialami penderita sebelum kecelakaan atau sebelum timbulnya Waspadai Gejala dan Tandanya! penyakit yang diderita saat ini.
INGAT!!!
Penolong tidak membuat diagnosa, tetapi dapat membuat kesimpulan berdasarkan hasil temuannya.

PEMERIKSAAN BERKALA
Usahakan pemeriksaan terus dilanjutkan secara berkelanjutan sebelum mendapat pertolongan medis. Secara umum pada pemeriksaan berkala harus dinilai kembali :
- Tingkat kesadaran
- Nilai kembali jalan napas dan perbaii bila perlu
- Nilai kembali pernapasan, frekuensi dan kualitasnya
- Periksa kembali nadi penderita
- Nilai kembali keadaan kulit : Suhu, kelembaban dan kondisinya
- Periksa kembali secara seksama mungkin ada bagian yang belum diperiksa atau sengaja di lewati
- Nilai kembali penatalaksanaan penderita (secara keseluruhan)
- Pertahankan komunikasi dengan penderita untuk menjaga rasa aman dan nyaman.


PELAPORAN

Setelah selesai menangani penderita dan penolong melakukannya dalam tugas maka semua pemeriksaan dan tindakan pertolongan harus dilaporkan secara singkat dan jelas kepada penolong selanjutnya.
Dalam laporan sebaiknya dicantumkan :
- Umur dan jenis kelamin penderita
- Keluhan utama
- Tingkat kesadaran
- Keadaan jalan napas
- Pernapasan
- Denyut nadi
- Pemeriksaan yang penting
- KOMPAK yang penting
- Penatalaksanaan
- Perkembangan lainnya yang dianggap penting


 Ringkasan Tata Cara Melakukuan PP


1.   Penilaian keadaan
Lapor kami tim PP Wira ….dengan nomor urut ……..siap melakukan Pertolongan Pertama.
Apakah di ijinkan….?
Hubungi bantuan…..!

2.   Penggunaan APD ( Alat Pelindung Diri )
3.   Penilaian Dini
a.     Kesan Umum
- Kasus Trauma ( Luka ketika kejadian )
- Kasus Medis ( Luka/penyakit sebelum kejadian )

b.    Pemeriksa Respon/kesadaran
-  ASNT ( Awas,Suara,Nyeri,Tidak respon )

c.     Memastikan jalan nafas terbuka ( AIRWAY )
- Pasien dengan Respon baik ( HTCL )
- Pasien tidak respon ( Jaw Trust )

c.     Menilai Pernapasan
- ADTD ( Angkat Dagu Tekan Dahi )
- LDR =   Lihat                 ( mulut terdapat / tidak benda asing )
Dengar             ( ada tidak detak jantungnya)
Rasakan           ( ada tidak hembusan nafasnya )

d.    Periksa Nadi

      
4.  Pemeriksaan Fisik
1.   Kepala
-  Dahi,ubun-ubun,tulang bagian belakang,pelipis,pipi,tulang hidung,Rahang Atas/Bawah,dan
2.   Telinga, Hidung, Mata, dan Mulut.
3.   Leher
PLNB ( Perubahan,Luka,Nyeri,Bengkak )Tulang selangka/bahu
4.   Dada
5.   Perut
( Kuadran kanan atas dan bawah ) dan ( Kuadran kiri atas dan bawah )
6.   Pinggul
Alat gerak atas ( lengan atas,siku,lengan bawah,tangan,Jari-jari,GSS )
Alat gerak bawah ( tungkai atas,lutut,tungkai bawah,kaki,Jari-jari,GSS )
7.   Tulang belakang

f.     Tanda Vital
1.     Pemeriksaan Denyut Nadi
Bayi                 : 120-150x/menit
Anak               : 80-150x/menit
Dewasa          : 60-90x/menit

2.     Pemeriksaan Pernapasan
Frekuensi Pernapasan
Bayi                 : 25-50x/menit
Anak               : 15-30x/menit
Dewasa          : 12-20x/menit

3.     Pemeriksaan Suhu

g.    Pemeriksaan berkala
h.     Pelaporan




CIDERA SISTEM OTOT RANGKA

1.  Patah Tulang
Patah tulang adalah terputusnya jaringan tulang.
Gejala dan Tanda-tanda patah tulang :
-

Cedera otot rangka merupakan salah satu bentuk cedera yang paling banyak dijumpai di lapangan,mulai dari yang ringan sampai yang mengancam nyawa. Tanpa memandang berat atau ringannya kasus yang dihadapi, penangan yang baik dapat membantu mencegah terjadinya cacat tetap.Supaya kita tidak salah dalam memberikan pertolongan, yang berikut ini wajib dibaca.
Secara umum cedera otot rangka dapat berupa :
1. Patah tulang ( Fraktur )
2. Cerai sendi ( Dislokasi )
3. Terkilir otot ( Strain )
4. Terkilir sendi ( Sprain )

Lebih tau tentang Bentuk cedera otot rangka

1.  Patah Tulang
Patah Tulang adalah terputusnya jaringan tulang
Waspadai Gejala dan Tandanya! patah tulang :
- Perubahan bentuk
- Nyeri dan kaku
- Terdengar suara berderik pada daerah yang patah
- Terjadinya pembengkakan
- Adanya memar
- Ujung tulang terlihat
- Adanya gangguan peredaran perdarahan

2. Jenis Patah Tulang
a. Patah tulang terbuka
• Bagian tulang yang patah berhubungan dengan udara luar
Ciri-ciri  :
-  Nyeri bila digerakan
-  Keluarnya tulang ke permukaan kulit
-  Keluarnya cairn pada luka yang diduga patah


b. Patah tulang tertutup
• Bagian tulang yang patah tidak berhubungan dengan udara luar
Cirri-ciri :
-  Nyeri bila digerakan
-  Bengkak berwarna kebiru-biruan

Pembidaian

Apa itu pembidaian?
Pembidaian adalah pemakaian suatu alat Bantu untuk menghindari
pergerakan, melindungi dan menstabilkan bagian tubuh yang cedera.
Pentingnya Pembidaian
Pembidaian bertujuan untuk :
- Mencegah pergerakan atau pergeseran dari ujung tulang yang patah
- Mengurangi cidera yang baru disekitar bagian tulang yang patah
- Mengistirahatkan anggota badan yang patah
- Mengurangi rasa nyeri
- Mengurangi perdarahan
- Mempercepat penyembuhan